IMF: Cepat Selesaikan Krisis
TOKYO,
KOMPAS.com —
Dana Moneter Internasional (IMF) sekali lagi mendesak agar pemerintah
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bertindak lebih cepat untuk
menyelesaikan timbunan utang mereka.
Penyelesaian
yang tertunda-tunda menciptakan ketidakpastian ekonomi dan menurunkan
pertumbuhan ekonomi global. Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF, berharap
ada tindakan yang berani dan kerja sama yang baik di Eropa dan AS.
”Ada
ancaman dalam horizon waktu, ancaman yang dapat diselesaikan, harus
diselesaikan, tetapi tidak diselesaikan secara sempurna,” ujar Lagarde di
sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Tokyo, Kamis (11/10/2012).
Namun,
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan Eropa sudah berada di
jalur yang benar dan telah menyelesaikan banyak hal, lebih banyak daripada yang
dilihat dunia luar. ”Saya yakin kami dapat mengatakan kepada teman dan mitra
kami di seluruh penjuru dunia bahwa Eropa dalam proses menyelesaikan
masalahnya. Eropa sangat sadar akan tanggung jawabnya,” tutur Schaeuble.
Sementara
itu, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner menyatakan Washington memiliki
kesempatan setelah pemilihan presiden pada 6 November mendatang untuk
menegosiasikan kerangka penyelesaian utang. Menurut Geithner, reformasi
finansial dan langkah lain dalam mengatasi krisis global sudah membuahkan hasil
dan membantu perekonomian AS bertumbuh.
Pertemuan
IMF ini tidak hanya membahas soal ekonomi, tetapi nuansa politisnya juga kuat.
Para pejabat Eropa berupaya meyakinkan bahwa kawasan mereka bukan topik
pembicaraan satu-satunya dan ingin agar masalah fiskal di Washington juga
menjadi perhatian.
Geithner
mengatakan, dampak kebijakan reformasi fiskal yang perlu dicapai AS adalah
rasio utang terhadap produk domestik bruto sebesar 2 dan 3 persen.
Dukung
Yunani
IMF juga
menyatakan mendukung perpanjangan waktu bagi Yunani dan Spanyol dalam
mengurangi defisit anggaran mereka. IMF memperingatkan, pemangkasan defisit
yang terlalu cepat dan terlalu jauh akan membahayakan.
Namun,
Jerman berbalik mendesak dengan menyatakan, jika kedua negara itu tidak kembali
mematuhi jadwal semula, yang akan melemah hanyalah soal kepercayaan. Perbedaan
pendapat ini menunjukkan masih adanya ketidaksepakatan antara IMF dan negara
kreditor terbesar di Eropa itu.
Sementara
itu, imbal hasil obligasi Spanyol kembali merayap naik mencapai 6 persen pada
perdagangan Kamis, setelah pemeringkat Standard & Poor’s memangkas
peringkat kreditnya. Kenaikan imbal hasil ini menimbulkan harapan Spanyol segera
akan meminta talangan penuh secara resmi.
S&P
memangkas peringkat kredit Spanyol sebanyak dua level menjadi BBB-. Peringkat
ini hanya satu level di atas status sampah. S&P memperingatkan bahwa resesi
yang semakin dalam dan lambannya respons dari para pejabat di zona euro membuat
keadaan Spanyol semakin lama semakin parah.
Pasar
finansial di Eropa dan Asia melemah setelah penurunan peringkat oleh S&P
tersebut. Para investor berlomba mencari aset yang lebih aman, seperti obligasi
Pemerintah Jerman yang harganya naik 29 basis poin menjadi 141,5 persen.
Selain
itu, tekanan inflasi juga menguat, mencapai 3,5 persen pada September. Angka
ini merupakan yang tercepat dalam 17 bulan terakhir. Perdana Menteri Mariano
Rajoy mengatakan hanya akan meminta bantuan jika dia telah siap, diperkirakan
dia menunggu pemilihan umum daerah pada 21 Oktober.
Adapun di
Yunani, tingkat pengangguran semakin tinggi, mencapai 25,1 persen pada Juli
lalu. (AP/AFP/Reuters/joe)
OPINI
:
Perlu diketahui International
Monetary Fund (IMF) merupakan suatu lembaga multinasional yang dibentuk pada
tahun 1947 (setelah konfrensi Bretton Woods tahun 1994). Adapun tujuan dari IMF
ini adalah untuk mengawasi pelaksanaan dari regim moneter internasional yang
baru-sistem nilai tukar yang dapat disesuaikan (Adjustable-Peg
Exchange Rate System). IMF berusaha memelihara kerjasama dan penetapan
mata uang yang teratur antara negara-negara anggota dengan tujuan mempromosikan
peningkatan perdagangan internasional dan keseimbangan neraca pembayaran.
Krisis ekonomi global dan keadaan ekonomi fiskal seperti
yang tertulis di artikel diatas dipemgaruhi juga oleh pelunasan dan tingkat
utang di Negara Eropa dan Amerika Serikat. Penyelesaian utang yang tertunda-tunda menciptakan
ketidakpastian ekonomi dan menurunkan pertumbuhan ekonomi global. Dengan adanya
kerjasama ekonomi internasional antara setiap Negara satu dengan yang lain
membuat dampak krisis ekonomi akan dirasakan oleh Negara-negara yang saling
bekerja sama karena hubungan keterkaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar