Jumat, 03 Mei 2013

Tulisan 8 Akuntansi Internasional

Analisis Rencana Integrasi Perbankan ASEAN

REP | 02 March 2013 | 23:54
Rencana Integrasi Standarisasi Perbankan ASEAN atau ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) menjadi isu yang hangat dibicarakan. Mengingat ABIF adalah salah satu langkah konkret menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dengan memperhatikan Stabilitas regional yang mendukung, Relevansi dengan perbedaan di negara-negara ASEAN, serta Permintaan dan Penawaran yang memenuhi kekuatan modal dan aset.
Tiga aspek tersebut memunculkan masalah mengingat Bank Indonesia didalam ASEAN merasakan ketidakadilan dengan bank-bank Singapura dan Malaysia terhadap Bank Indonesia. Bank pada kedua negara tersebut dapat dengan mudahnya masuk Bank Indonesia, sebaliknya Bank Indonesia sangat sulit berdiri di kedua negara tersebut. Padahal Bank Indonesia mampu bersaing dengan Bank asing.
Untuk mencegah hal itu terjadi, ASEAN menetapkan acuan standar (Qualified ASEAN Bank) yang dibantu oleh  masing-masing Bank lokal di negara domestik. Indonesia memilih Bank Indonesia untuk mengkualifikasi dengan menilai kredibilitas dan kapabilitas dari Bank yang bisa menjalankan serangkaian aktivitas bisnis lintas negara berdasarkan kriteria tertentu. Qualified ASEAN Bank ini akan mulai diumumkan pada tahun depan oleh Bank Indonesia, mengingat tahun 2015 akan terjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Bukan hanya Bank saja yang sibuk menyiapkan diri untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 nanti, pasar modal sebagai penentu bursa efek di Indonesia juga perlu diperhatikan, mengingat pasar modal di Indonesia itu mempunyai Country Risk yang berbeda dengan negara lain. Dimana pemegang saham hanya ingin masuk ke negara yang mempunyai resiko yang lebih rendah. Oleh karena itu, pasar modal di Indonesia perlu dibenahi dari berbagai standarisasi Good Corporate Governance (GCG) maupun standarisasi permodalan, SDM dan strategi bisnis. Selain itu, perlu adanya kesepakatan bersama tentang kesamaan standar produk anggota ASEAN mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan pasar yang besar, sehingga akan memunculkan suatu kondisi dimana produk antarnegara ASEAN tidak ada lagi hambatan tarif yang dapat mengurangi hambatan nontarif.
Integrasi ekonomi harus diatur dengan baik, karena jika tidak, Indonesia akan semakin dirugikan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini, karena semakin banyaknya produk dan tenaga kerja yang dengan bebasnya masuk pasar Indonesia, sehingga mengancam pelaku bisnis dan industri nasional, tetapi warga Indonesia belum cukup mampuni untuk menjadi tenaga kerja yang ditetapkan oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN. Keadaan yang semakin mengancam adalah Indonesia akan semakin bergantung pada ekonomi pihak eksternal.
Lalu, apa yang harus dilakukan Bank Indonesia? Bank Indonesia akan berupaya untuk menjaga stabilitas harga (inflasi) dan nilai tukar supaya daya saing produk ekspor Indonesia dan mendukung iklim ekonomi yang kondusif bagi bisnis. Tak hanya itu, Bank Indonesia mengembangkan sistem pembayaran dan penyelesaian ASEAN yang aman dan efisien. Serta menjaga stabilisasi dengan memperketat proses liberalisasi yang terjadi. Dan perlunya hubungan sinergis yang membentuk ”Indonesia Inc” antara industri perbankan, regulator, dan pemerintah. Supaya Indonesia bisa tampil lebih percaya diri dalam integrasi perbankan ASEAN, bahkan global.


OPINI :
Dengan adanya Integrasi ASEAN tahun 2015 nanti, memiliki dampak positif dan negatif terhadap Negara Indonesia. Dampak postif dari Integrasi ASEAN ini yakni memperhatikan Stabilitas regional yang mendukung, Relevansi dengan perbedaan di negara-negara ASEAN, serta Permintaan dan Penawaran yang memenuhi kekuatan modal dan asset. Sedangkan, dampak negatif yang dapat timbul yakni apabila seluruh pelaku bisnis perekonomian Indonesia tidak menaikkan kualitas diri nya. Indonesia dapat dirugikan dengan adanya Integrasi ASEAN jika semakin banyaknya produk dan tenaga kerja yang dengan bebasnya masuk pasar Indonesia, sehingga mengancam pelaku bisnis dan industri nasional, serta Indonesia akan semakin bergantung pada ekonomi pihak eksternal.
            Begitu pula dalam bidang perbankan, Bank Indonesia harus mampu bersaing dengan bank asing lainnya dari Negara-negara ASEAN khususnya. Jadi dalam menghadapi Integrasi ASEAN ini seluruh elemen pelaku perekonomian baik dari Bank Indonesia, pasar modal, industry, dan tenaga kerja RI harus meningkatkat kualitas nya dalam menghadapi era baru Integrasi ASEAN mendatang sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar